Mukjizat adalah kemampuan”supranatural” yangdiberikan Allah SWT
kepada Nabi dan RasulNya.
Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW
juga memiliki banyak sekali mukjizat. Lnilah kisah-kisahnya….
SEBAGAIMANA kita maklumi bersama, bahwa
mukjizat Nabi Muhammad SAW sebenarnya sangat banyak sehingga kita
kesulitan untuk menghitungnya. Tetapi selain beberapa mukjizat besar
seperti AI-Qur’an dan Isra Mi’raj, mukjizat Iainnya agak jarang diungkap
sehingga tak sedikit di antara kita yang belum mengetahuinya.
Dengan pertimbangan itulah maka
kamisengaja menyuguhkan tulisan ini ke hadapan sidang pembaca Histeri
yang budiman. Harapan kami tiada lain, semoga dapat melengkapi catatan
sejarah Nabi Muhammad SAW, atau paling tidak bisa menjelaskan
kepribadian beliau dari sisiertentu. Mungkin perlu pula diketahui,
tulisan tentang aneka ragam mukjizat Rasulullah SAW yang jarang diungkap
ini kami sarikan dari berbagai sumber. Di antaranya dari Kitab Jami’
Karamatul Auliya karya Syech Yusuf bin Ismail Nabhani, dan berbagai
sumber lain yang berkaitan dengan sejarah Nabi Muhammad SAW.
Untuk melengkapi tulisan ini, kami juga
menampilkan beberapa foto dari koleksi benda-benda peninggalan Nabi
Muhammad SAW. Benda‑benda bersejarah dalam foto ini merupakan koleksi
yang tersimpan dari berbagai tempat di beberapa negara, seperti:
Museum Topkapy di Istambul Turki,
Yordania, Irak dan negara‑ negara Timur Tengah Iainnya. Semoga dengan
membaca artikel mengenai 10 mukjizat Nabi Muhammad SAW ini, dapat
mengobati kerinduan kita kepada Nabi Agung kekasih Allah SWT. Amin, dan
selamat menyimak…!
1. KELUHAN SEEKOR UNTA DAN POHON BERJALAN
Suatu ketika, Nabi bersama beberapa orang
sahabatnya pergi ke satu tempat karena ada urusan yang harus
dibereskan. Di tengah perjalanan tiba-tiba Nabi dan para sahabat
mendapatkan seekor unta yang terlepas dari tali kekangnya. Ketika
binatang tersebut melihat Nabi, is meringkik sambil meletakkan lehernya
di atas tanah.
Menyaksikan hal ini Nabi dan para
sahabatnya Iangsung berhenti. “Kalau memang suka, biar kuberikan saja
unta ini kepadamu, wahai Rasulullah,” jawab si pemilik unta. Setelah
hewan diterima, Nabi lalu berkata kepada para sahabatnya, “Peliharalah
balk-balk. Unta ini sebenarnya mengeluh tentang banyaknya pekerjaan yang
harus dilakukan, sementara makanan yang disediakan untuknya hanya
sedikit.” Kemudian Nabi dan para sahabatnya meneruskan perjalanan yang
sempat tertunda. Setelah cukup jauh, mereka pun berhenti untuk
beristirahat. Nabi menggunakan kesempatan ini untuk tidur, sedangkan
para sahabat berjaga-jaga, kalau-kalau ada serangan mendadak dad pihak
musuh.
Pada waktu Nabi tidur, keajaiban terjadi.
Tiba-tiba sebatang pohon besar tercabut dari tanah dengan sendirinya,
lalu bergerak mendekati Rasulullah SAW”Pohon itu telah meminta izin
kepada Allah untuk memberi salam kepadaku, dan Allah pun memberinya
izin,” jelas Nabi setelah diberi kabar oleh para sahabatnya, mengenai
keajaiban yang terjadi pada saat Beliau tidur tadi.
2. PERINGATAN DARI SEEKOR SERIGALA
Pada suatu hari, ada seekor serigala
memangsa kambing, tetapi si penggembala berhasil merebut kembali hewan
peliharaannya itu dalam keadaan selamat. “Aku berhasil menerkam mangsaku
yang diberikan Allah. Lalu, pantaskah kau rebut kembali?” teriak si
serigala dari atas bukit.
Si penggembala tentu saga sangat
terperanjat menyaksikan bahwa hewan tersebut ternyata dapat berbahasa
seperti manusia. la pun kemudian berkata, “Aku tak pernah melihat seekor
serigala berbicara seperti yang kulihat pada hari ini.”
“Yang Iebih mengherankan lagi adalah,
Mika kamu tidak percaya pada seseorang yang berada di Madinah, yakni
Nabi Muhammad SAW, yang memberitahukan kepadamu tentang apa yang telah
dan akan terjadi,” jawab si hewan. Sang penggembala itu semakin merasa
penasaran. Maka is pun segera menemui Nabi Muhammad SAW dan menjelaskan
apa yang tadi telah disaksikannya. “Itu adalah sebagian dari tanda-tanda
hari kiamat. Kelak akan datang pula tanda-tanda lain, yaitu seseorang
akan keivar dan rumah, dan sebelum kembali ia diberitahukan oleh
sandalnya ataucambuknya tentang apa yang bakal terjadi pada keluarganya
kelak sepeninggal orang itu,” jelas Nabi.
Mendengar keterangan tersebut, si penggembala kambing langsung menyatakan diri masuk Islam.
3. SANTAPAN YANG TAK PERNAH BERKURANG
Sewaktu membuat parit (Khandaq) untuk
keperluan perang, pernah Nabi dan para sahabatnya tak menemukan makanan
selama tiga hari. Perut Nabi bahkan sampai diganjal dengan batu, agar
sedikit dapat mengurangi rasa lapar yang mendera.
Melihat keadaan itu Jabir, salah seorang
sahabat, buru-buru pulang dan berkata kepada istrinya, “Apakah kamu ada
menyimpan makanan? Kulihat Nabi dalam keadaan lapar sekali.” Jabir lalu
menuangkan sisa gandum yang hanya tinggal satu liter. Sementara Jabir
sendiri segera menyembelih seekor kambing kecil satu‑satunya. Sesaat
berselang keduanya pun sibuk memasak. Setelah masakan matang, Jabir
segera kernbali ke tern pat Nabi dengan sembunyi‑sembunyi, agar sahabat
lain tidak sampai mengetahui. la berbuat demikian bukan kerena tega
melihat yang Iainnya kelaparan, melainkan karena makanan yang tersedia
hanya sedikit. “Ya Rasulullah, marilah ke rumahku. Aku telah memasak
daging kambing dan satu liter gandum untukmu,” kata jabir setengah
berbisik.
Mendengar itu, Nabi Iangsung berseru
kepada para sahabatnya yang sedang menggali parit, yang berjumlah
sekitar seribu orang, “Wahai ahli Khandaq, sesungguhnya Jabir telah
menyediakan makanan untuk kita semua. Karena itu, sekarang marilah kita
datang ke rumahnya.”
Jabir kelabakan. Tetapi Nabi segera
menenangkannya, dan berpesan agar belanga tetap diletakkan di atas
tungku, serta Jangan sekali-kali masakan itu ditumpahkan ke wadah lain.
Setelah semuanya berkumpul di halaman rumah Jabir, Nabi lalu mendatangi
tempat makanan. Beliau sendiri yang membagikan hidangan kepada para
sahabatnya. Anehnya, semua yang hadir bisa makan dengan puas. Bahkan
yang lebih menakjubkan lagi, setelah orang-orang meninggalkan rumah
Jabir, isi belanga tak berkurang walau sedikit pun!
4. DARI CELAH JARI KELUAR AIR
Abdullah bin Mas’ud dan beberapa sahabat
lainnya, pernah ikut bersama Rasulullah SAW pergi ke satu tempat yang
cukup Rauh. Di tengah perjalanan, persediaan air yang mereka bawa pun
hampir habis. Sementara di situ tak ada sumber air sama sekali.
“Kumpulkan sisa air yang masih tertinggal,” kata Nabi kepada para
sahabatnya.
Beberapa saat kemudian, para sahabat
datang menghadap Nabi sambil membawa sebuah bejana yang masih berisi air
sedikit. Nabi Muhammad SAW lalu memasukkan tangannya ke dalam bejana
itu sambil berkata, “Ambillah oleh kalian air bersih yang diberkahi
Allah ini.” Sungguh luar biasa! Air tampak memancar dari celah-celah
jari tangan Rasulullah SAW.
5. MISTER! SARANG LABA-LABA DI GUA TSUR
Pada suatu malam, rumah Nabi dikepung
oleh sekian banyak pemuda anak buah Abu Jahal. Mereka telah slap siaga
hendak membunuh Rasulullah SAW. Rencananya, begitu ke luar dari rumah,
Iehernya akan langsung ditebas dengan sebilah pedang.
Tetapi, dengan keyakinan penuh kepada
perlindungan Allah SWT, Nabi tetap ke luar setelah sebelumnya berpesan
kepada All agar tidur di tempat Beliau. Apa yang terjadi setibanya
Beliau di luar? Semua para pengepungnya tertidur pulas dengan pedang
terhunus!
Untuk menghindari kejaran mereka. Nabi
bersama Abubakar bersembunyi di gua Tsur. Keajaiban pun terjadi lagi.
Begitu keduanya memasuki qua, Allah SVVT mengirimkan sepasukan
laba-laba. Hewan-hewan kecil itu menutup pintu gua dengan sarangnya.
Pada waktu para musuh Nabi tiba di tempat
tersebut, salah seorang di antara mereka berkata, “Tak mungkin dia
masuk ke dalam gua ini. Sebab bila dimasuki orang, sudah pasti sarang
laba-laba ini akan rusak atau robek-robek.” Akhirnya, mereka
meninggalkan gua Tsur sehingga Nabi dapat melanjutkan perjalanan ke kota
Madinah. ltulah untuk pertama kalinya Nabi melakukan hijrah dari kota
Makkah ke kota Madinah, yang kemudian diabadikan dalam bentuk tahun
Hijriyah.
6. MAKANAN YANG DIBERKAHI
Ketika Nabi menikah dengan Zainab, Ummu
Sulaim (Ibunda Anas RA) membuatkan makanan yang terbuat dari campuran
kurma, minyak samin dan keju. Setelah itu diletakkannya di atas sebuah
baki.
“Hai Anas, bawalah makanan ini kepada
Rasulullah, dan jangan lupa sampaikan pula salamku,” pesannya kepada
anaknya. Anas pun segera melaksanakannya. “Taruhlah makanan itu, lalu
panggillah siapa saja yang kamu temui,” kata Nabi saat menerima hantaran
makanan tersebut. Anas langsung melaksanakan perintah itu. Ketika is
kembali, tampak rumah Rasulullah SAW tetah dipenuhi para undangan yang
jumtahnya sekitar tiga ratus orang. Nabi kemudian metetakkan tangannya
di atas makanan kiriman Ummu Sulaim, sambil membaca doa. Setelah itu
Beliau membagi undangan menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok
terdiri dari sepuluh orang.
Selanjutnya, kelompok demi kelompok
dipersilahkan untuk menikmati makanan buatan Ummu Sulaim secara
bergiliran. Tetapi sebelumnya Nabi berpesan kepada para hadirin,
“Sebutlah nama Allah, dan hendaknya setiap orang menyantap makanan yang
ada di dekatnya.” Sungguh mengherankan. Makanan dari Ummu Sulaim yang
hanya cukup untuk beberapa orang saja, ternyata mampu mengenyangkan
seluruh hadirin. Dan yang Iebih menakjubkan lagi, ketika makanan itu
diangkat, ternyata tidak berkurang sedikirt pun. Bahkan kadang‑ kadang
tampak seperti Iebih banyak dari semula.
7. KABAR PENTING DARI SEPOTONG DAGING PANGGANG
Seorang wanita Yahudi dari Khaibar suatu
ketika menaruh racun pada daging kambing panggang, lalu menghadiahkannya
kepada Rasulullah SAW. Maka Beliau bersama para sahabatnya pun segera
menyantapnya. Ketika Nabi mengambil bagian kaki kambing untuk dimakan,
tiba-tiba Beliau menaruhnya kembali seraya berkata kepada para
sahabatnya, “Angkatlah tangan kalian, dan bawalah wanita Yahudi itu
kemari.” “Apakah kamu meracuni daging kambing in;?” tanya Nabi setelah
si wanita Yahudi berada di hadapannya. “Siapakah yang memberitahukannya
pada Anda?” wanita itu batik bertanya. “Daging inilah yang
memberitahukannya padaku, ketika aku mengambil bagian kakinya dengan
tanganku.
“Aku berkata pada diriku, jika Anda
adalah seorang Nab; maka tak akan membawa malapetaka. Namun jika Anda
bukan nabi, maka kami dapat membereskannya, yakni dengan membunuhnya
dengan cara membubuhi daging itu dengan racun mematikan.” Atas perlakuan
tersebut, Nabi tidak membalas sedikit pun. Beliau memaafkannya.
Padahal, semua sahabat yang ikut makan bersamanya meninggal dunia akibat
terkena racun ganas. Nabi kemudian bercanduk (bekam) untuk membersihkan
darahnya yang terkena racun. Yang mencanduk beliau adalah Abu Hindin,
seorang bekas budak Banu Bayadhah dari suku Anshar. Abu Hindin
mencanduknya dengan menggunakan sebilah pisau besar dan tanduk.
8. BANTUAN TENTARA GAIB DARI LANGIT KETIGA
Pada saat perang Badar berkecamuk, ketika
salah seorang dari kaum muslimin mengejar seorang musuh yang berlari di
hadapannya, tiba-tiba is mendengar bunyi cambuk yang dipukulkan dari
arah atas disusul suara yang mengatakan, “Majulah wahai Zum!” Tetapi
wujud cambuk dan manusia yang berkata itu tak kelihatan.
Dan anehnya lagi, musuh yang ada di
hadapannya tiba-tiba tersungkur begitu saja ke tanah, dengan luka di
hidung serta mukanya persis seperti bekas luka cambukan.
Melihat kejadian aneh ini, orang itu
menjadi sangat penasaran. Maka is pun segera menemui Rasulullah SAW dan
menceritakan apa yang baru saja disaksikannya. “Itu adalah bantuan yang
datang dari langit ketiga,” jelas Rasulullah SAW. Pada hari itu, kaum
musyrikin yang terbunuh mencapai jumlah 70 orang, sedangkan yang
tertawan 70 orang juga.
9. PERKATAAN YANGDAPAT MENGGETARKAN HATI
Dhammad, seorang Arab dari kabilah Azad
Syanuah, suatu ketika datang ke kota Makkah. la adalah seorang ahli
dalam hal mengobati orang yang terkena gangguan jin. Ketika
kedatangannya didengar oleh kaum Quraisy, salah seorang di antara mereka
berkata, “Sesungguhnya Muhammad terkena penyakit gila.” Ketika Dhammad
berjumpa dengan Nabi, is berkata, “Hai Muhammad, aku adalah seorang ahli
mengobati manusia yang terkena oleh gangguan makhluk halus sebangsa
jin. Nah, apakah kamu mau kuobati agar penyakitmu sembuh?” “Segala puji
bagi Allah. Hanya kepada-Nya kami memuji dan memohon pertolongan. Orang
yang diberi jalan petunjuk tidak akan ada yang dapat menyesatkannya. Aku
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah utusan Allah,” jawab Rasulullah SAW
“Ulangilah kalimat-kalimat yang telah
engkau ucapkan tadi,”pinta Dhammad seperti sangat penasaran. Nabi pun
menuruti permintaan Dhammad. Beliau mengulanginya sampai tiga kali.
Setelah itu Dhammad sang dukun tersebut berkata, “Aku sering mendengar
mantera yang dibaca oleh seorang dukun dan ahli sihir, juga puisi para
penyair. Tetapi belumpernah aku mendengar kalimat-kalimat seperti yang
baru saja engkau ucapkan. Kalimat-kalimat itu benar-benar begitu indah
dan menggetarkan kalbu. Karena itu, sekarang ulurkanlah tanganmu, aku
akan menyatakan din masuk Islam.”
10.KEDAHSYATAN LAFAZ “ALLAH”
Pada suatu waktu Rasulullah SAWmengadakan
perjalanan dengan ditemani oleh Abubakar RA. Ketika itu jalanan masih
sangat sepi. Selain mereka berdua, tak seorang pun yang tampak.
Setelah perjalanan yang ditempuh telah
cukup jauh, di suatu tempat mereka menemukan sebuah gua. Keduanya lalu
memasuki gua tersebut untuk beristirahat sekaligus menghindarkan diri
dari kejaran para musuh. Setibanya di dalam gua, Abubakar segera
mempersiapkan tempat tidur untuk Nabi, dan setelah itu is kembali ke
luar dengan maksud berjaga-jaga. Tak lama kemudian, tampak seorang
penggembala datang menghampiri. “Apakah kambingmu ada susunya?” tanya
Abubakar. “Ya, ada,” sahut si penggembala. “Maukah Anda memerahnya untuk
kami?” “Ya, aku bersedia.”
Sewaktu Abubakar mendinginkan air susu
pemberian si penggembala, Nabi pun terbangun. “Minumlah susu ini, ya
Rasulullah,” kata Abubakar. Nabi Muhammad segera meminum susu yang
disodorkan Abubakar sampai puas. Setelah itu beliau bertanya, “Bukankah
kita sudah waktunya berangkat?”
“Benar, ya Rasulullah,” jawab Abubakar.
Maka keduanya kemudian bergegas meninggalkan tempat tersebut. Saat
matahari telah agak condong, masih di tengah perjalanan, tiba-tiba
tampak Suraqah mengikuti dari belakang dengan pedang terhunus. Waktu
Abubakar memberitahukan hal itu, Nabi hanya berkata, “Jangan takut!
Allah beserta kita!”
Mendengar kata “Allah” mendadak tubuh
Suraqah tersungkur ke tanah. Musuh Islam yang hendak membunuh Nabi itu
tubuhnya lemas tak bisa bergerak sama sekali. Seandainya saja Nabi
Muhammad atau Abubakar bermaksud hendak membunuhnya, sudah pasti dapat
melakukannya dengan sangat mudah. Namun Suraqah tak diapa-apakan oleh
keduanya. Sesaat kemudian tanpa malu‑ malu Suraqah berkata, “Aku yakin
bahwa kalian berdua telah berdoa sesuatu buatku. Sekarang tolong doakan
agar aku diberi keselamatan. Aku berjanji tidak akan mengganggu kalian
berdua.” Nabi memenuhi permohonan musuhnya yang tidak berdaya itu.
Suraqah pun akhirnya diselamatkan Allah dari Suraqah kemudian buru-buru
meninggalkan tempat itu. Setiap berjumpa dengan orang yang hendak
membunuh Nabi, is selalu menghalanginya dengan mengatakan bahwa
Rasulullah SAW tidak ada.
Sumber : http://lindratheroadbrothers.wordpress.com/2013/03/05/10-mukjizat-nabi-besar-muhammad-saw/
No comments:
Post a Comment