Tuesday, May 6, 2014

10 Mukjizat Nabi Besar Muhammad SAW

Mukjizat adalah kemampuan”supranatural” yangdiberikan Allah SWT

kepada Nabi dan RasulNya.
Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW
juga memiliki banyak sekali mukjizat. Lnilah kisah-kisahnya….

SEBAGAIMANA kita maklumi bersama, bahwa mukjizat Nabi Muhammad SAW sebenarnya sangat banyak sehingga kita kesulitan untuk menghitungnya. Tetapi selain beberapa mukjizat besar seperti AI-Qur’an dan Isra Mi’raj, mukjizat Iainnya agak jarang diungkap sehingga tak sedikit di antara kita yang belum mengetahuinya.
Dengan pertimbangan itulah maka kamisengaja menyuguhkan tulisan ini ke hadapan sidang pembaca Histeri yang budiman. Harapan kami tiada lain, semoga dapat melengkapi catatan sejarah Nabi Muhammad SAW, atau paling tidak bisa menjelaskan kepribadian beliau dari sisiertentu. Mungkin perlu pula diketahui, tulisan tentang aneka ragam mukjizat Rasulullah SAW yang jarang diungkap ini kami sarikan dari berbagai sumber. Di antaranya dari Kitab Jami’ Karamatul Auliya karya Syech Yusuf bin Ismail Nabhani, dan berbagai sumber lain yang berkaitan dengan sejarah Nabi Muhammad SAW.

Untuk melengkapi tulisan ini, kami juga menampilkan beberapa foto dari koleksi benda-benda peninggalan Nabi Muhammad SAW. Benda‑benda bersejarah dalam foto ini merupakan koleksi yang tersimpan dari berbagai tempat di beberapa negara, seperti:
Museum Topkapy di Istambul Turki, Yordania, Irak dan negara‑ negara Timur Tengah Iainnya. Semoga dengan membaca artikel mengenai 10 mukjizat Nabi Muhammad SAW ini, dapat mengobati kerinduan kita kepada Nabi Agung kekasih Allah SWT. Amin, dan selamat menyimak…!
1. KELUHAN SEEKOR UNTA DAN POHON BERJALAN
Suatu ketika, Nabi bersama beberapa orang sahabatnya pergi ke satu tempat karena ada urusan yang harus dibereskan. Di tengah perjalanan tiba-tiba Nabi dan para sahabat mendapatkan seekor unta yang terlepas dari tali kekangnya. Ketika binatang tersebut melihat Nabi, is meringkik sambil meletakkan lehernya di atas tanah.
Menyaksikan hal ini Nabi dan para sahabatnya Iangsung berhenti. “Kalau memang suka, biar kuberikan saja unta ini kepadamu, wahai Rasulullah,” jawab si pemilik unta. Setelah hewan diterima, Nabi lalu berkata kepada para sahabatnya, “Peliharalah balk-balk. Unta ini sebenarnya mengeluh tentang banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan, sementara makanan yang disediakan untuknya hanya sedikit.” Kemudian Nabi dan para sahabatnya meneruskan perjalanan yang sempat tertunda. Setelah cukup jauh, mereka pun berhenti untuk beristirahat. Nabi menggunakan kesempatan ini untuk tidur, sedangkan para sahabat berjaga-jaga, kalau-kalau ada serangan mendadak dad pihak musuh.
Pada waktu Nabi tidur, keajaiban terjadi. Tiba-tiba sebatang pohon besar tercabut dari tanah dengan sendirinya, lalu bergerak mendekati Rasulullah SAW”Pohon itu telah meminta izin kepada Allah untuk memberi salam kepadaku, dan Allah pun memberinya izin,” jelas Nabi setelah diberi kabar oleh para sahabatnya, mengenai keajaiban yang terjadi pada saat Beliau tidur tadi.
2. PERINGATAN DARI SEEKOR SERIGALA
Pada suatu hari, ada seekor serigala memangsa kambing, tetapi si penggembala berhasil merebut kembali hewan peliharaannya itu dalam keadaan selamat. “Aku berhasil menerkam mangsaku yang diberikan Allah. Lalu, pantaskah kau rebut kembali?” teriak si serigala dari atas bukit.
Si penggembala tentu saga sangat terperanjat menyaksikan bahwa hewan tersebut ternyata dapat berbahasa seperti manusia. la pun kemudian berkata, “Aku tak pernah melihat seekor serigala berbicara seperti yang kulihat pada hari ini.”
“Yang Iebih mengherankan lagi adalah, Mika kamu tidak percaya pada seseorang yang berada di Madinah, yakni Nabi Muhammad SAW, yang memberitahukan kepadamu tentang apa yang telah dan akan terjadi,” jawab si hewan. Sang penggembala itu semakin merasa penasaran. Maka is pun segera menemui Nabi Muhammad SAW dan menjelaskan apa yang tadi telah disaksikannya. “Itu adalah sebagian dari tanda-tanda hari kiamat. Kelak akan datang pula tanda-tanda lain, yaitu seseorang akan keivar dan rumah, dan sebelum kembali ia diberitahukan oleh sandalnya ataucambuknya tentang apa yang bakal terjadi pada keluarganya kelak sepeninggal orang itu,” jelas Nabi.
Mendengar keterangan tersebut, si penggembala kambing langsung menyatakan diri masuk Islam.
3. SANTAPAN YANG TAK PERNAH BERKURANG
Sewaktu membuat parit (Khandaq) untuk keperluan perang, pernah Nabi dan para sahabatnya tak menemukan makanan selama tiga hari. Perut Nabi bahkan sampai diganjal dengan batu, agar sedikit dapat mengurangi rasa lapar yang mendera.
Melihat keadaan itu Jabir, salah seorang sahabat, buru-buru pulang dan berkata kepada istrinya, “Apakah kamu ada menyimpan makanan? Kulihat Nabi dalam keadaan lapar sekali.” Jabir lalu menuangkan sisa gandum yang hanya tinggal satu liter. Sementara Jabir sendiri segera menyembelih seekor kambing kecil satu‑satunya. Sesaat berselang keduanya pun sibuk memasak. Setelah masakan matang, Jabir segera kernbali ke tern pat Nabi dengan sembunyi‑sembunyi, agar sahabat lain tidak sampai mengetahui. la berbuat demikian bukan kerena tega melihat yang Iainnya kelaparan, melainkan karena makanan yang tersedia hanya sedikit. “Ya Rasulullah, marilah ke rumahku. Aku telah memasak daging kambing dan satu liter gandum untukmu,” kata jabir setengah berbisik.
Mendengar itu, Nabi Iangsung berseru kepada para sahabatnya yang sedang menggali parit, yang berjumlah sekitar seribu orang, “Wahai ahli Khandaq, sesungguhnya Jabir telah menyediakan makanan untuk kita semua. Karena itu, sekarang marilah kita datang ke rumahnya.”
Jabir kelabakan. Tetapi Nabi segera menenangkannya, dan berpesan agar belanga tetap diletakkan di atas tungku, serta Jangan sekali-kali masakan itu ditumpahkan ke wadah lain. Setelah semuanya berkumpul di halaman rumah Jabir, Nabi lalu mendatangi tempat makanan. Beliau sendiri yang membagikan hidangan kepada para sahabatnya. Anehnya, semua yang hadir bisa makan dengan puas. Bahkan yang lebih menakjubkan lagi, setelah orang-orang meninggalkan rumah Jabir, isi belanga tak berkurang walau sedikit pun!
4. DARI CELAH JARI KELUAR AIR
Abdullah bin Mas’ud dan beberapa sahabat lainnya, pernah ikut bersama Rasulullah SAW pergi ke satu tempat yang cukup Rauh. Di tengah perjalanan, persediaan air yang mereka bawa pun hampir habis. Sementara di situ tak ada sumber air sama sekali. “Kumpulkan sisa air yang masih tertinggal,” kata Nabi kepada para sahabatnya.
Beberapa saat kemudian, para sahabat datang menghadap Nabi sambil membawa sebuah bejana yang masih berisi air sedikit. Nabi Muhammad SAW lalu memasukkan tangannya ke dalam bejana itu sambil berkata, “Ambillah oleh kalian air bersih yang diberkahi Allah ini.” Sungguh luar biasa! Air tampak memancar dari celah-celah jari tangan Rasulullah SAW.
5. MISTER! SARANG LABA-LABA DI GUA TSUR
Pada suatu malam, rumah Nabi dikepung oleh sekian banyak pemuda anak buah Abu Jahal. Mereka telah slap siaga hendak membunuh Rasulullah SAW. Rencananya, begitu ke luar dari rumah, Iehernya akan langsung ditebas dengan sebilah pedang.
Tetapi, dengan keyakinan penuh kepada perlindungan Allah SWT, Nabi tetap ke luar setelah sebelumnya berpesan kepada All agar tidur di tempat Beliau. Apa yang terjadi setibanya Beliau di luar? Semua para pengepungnya tertidur pulas dengan pedang terhunus!
Untuk menghindari kejaran mereka. Nabi bersama Abubakar bersembunyi di gua Tsur. Keajaiban pun terjadi lagi. Begitu keduanya memasuki qua, Allah SVVT mengirimkan sepasukan laba-laba. Hewan-hewan kecil itu menutup pintu gua dengan sarangnya.
Pada waktu para musuh Nabi tiba di tempat tersebut, salah seorang di antara mereka berkata, “Tak mungkin dia masuk ke dalam gua ini. Sebab bila dimasuki orang, sudah pasti sarang laba-laba ini akan rusak atau robek-robek.” Akhirnya, mereka meninggalkan gua Tsur sehingga Nabi dapat melanjutkan perjalanan ke kota Madinah. ltulah untuk pertama kalinya Nabi melakukan hijrah dari kota Makkah ke kota Madinah, yang kemudian diabadikan dalam bentuk tahun Hijriyah.
6. MAKANAN YANG DIBERKAHI
Ketika Nabi menikah dengan Zainab, Ummu Sulaim (Ibunda Anas RA) membuatkan makanan yang terbuat dari campuran kurma, minyak samin dan keju. Setelah itu diletakkannya di atas sebuah baki.
“Hai Anas, bawalah makanan ini kepada Rasulullah, dan jangan lupa sampaikan pula salamku,” pesannya kepada anaknya. Anas pun segera melaksanakannya. “Taruhlah makanan itu, lalu panggillah siapa saja yang kamu temui,” kata Nabi saat menerima hantaran makanan tersebut. Anas langsung melaksanakan perintah itu. Ketika is kembali, tampak rumah Rasulullah SAW tetah dipenuhi para undangan yang jumtahnya sekitar tiga ratus orang. Nabi kemudian metetakkan tangannya di atas makanan kiriman Ummu Sulaim, sambil membaca doa. Setelah itu Beliau membagi undangan menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok terdiri dari sepuluh orang.
Selanjutnya, kelompok demi kelompok dipersilahkan untuk menikmati makanan buatan Ummu Sulaim secara bergiliran. Tetapi sebelumnya Nabi berpesan kepada para hadirin, “Sebutlah nama Allah, dan hendaknya setiap orang menyantap makanan yang ada di dekatnya.” Sungguh mengherankan. Makanan dari Ummu Sulaim yang hanya cukup untuk beberapa orang saja, ternyata mampu mengenyangkan seluruh hadirin. Dan yang Iebih menakjubkan lagi, ketika makanan itu diangkat, ternyata tidak berkurang sedikirt pun. Bahkan kadang‑ kadang tampak seperti Iebih banyak dari semula.
7. KABAR PENTING DARI SEPOTONG DAGING PANGGANG
Seorang wanita Yahudi dari Khaibar suatu ketika menaruh racun pada daging kambing panggang, lalu menghadiahkannya kepada Rasulullah SAW. Maka Beliau bersama para sahabatnya pun segera menyantapnya. Ketika Nabi mengambil bagian kaki kambing untuk dimakan, tiba-tiba Beliau menaruhnya kembali seraya berkata kepada para sahabatnya, “Angkatlah tangan kalian, dan bawalah wanita Yahudi itu kemari.” “Apakah kamu meracuni daging kambing in;?” tanya Nabi setelah si wanita Yahudi berada di hadapannya. “Siapakah yang memberitahukannya pada Anda?” wanita itu batik bertanya. “Daging inilah yang memberitahukannya padaku, ketika aku mengambil bagian kakinya dengan tanganku.
“Aku berkata pada diriku, jika Anda adalah seorang Nab; maka tak akan membawa malapetaka. Namun jika Anda bukan nabi, maka kami dapat membereskannya, yakni dengan membunuhnya dengan cara membubuhi daging itu dengan racun mematikan.” Atas perlakuan tersebut, Nabi tidak membalas sedikit pun. Beliau memaafkannya. Padahal, semua sahabat yang ikut makan bersamanya meninggal dunia akibat terkena racun ganas. Nabi kemudian bercanduk (bekam) untuk membersihkan darahnya yang terkena racun. Yang mencanduk beliau adalah Abu Hindin, seorang bekas budak Banu Bayadhah dari suku Anshar. Abu Hindin mencanduknya dengan menggunakan sebilah pisau besar dan tanduk.

8. BANTUAN TENTARA GAIB DARI LANGIT KETIGA
Pada saat perang Badar berkecamuk, ketika salah seorang dari kaum muslimin mengejar seorang musuh yang berlari di hadapannya, tiba-tiba is mendengar bunyi cambuk yang dipukulkan dari arah atas disusul suara yang mengatakan, “Majulah wahai Zum!” Tetapi wujud cambuk dan manusia yang berkata itu tak kelihatan.
Dan anehnya lagi, musuh yang ada di hadapannya tiba-tiba tersungkur begitu saja ke tanah, dengan luka di hidung serta mukanya persis seperti bekas luka cambukan.
Melihat kejadian aneh ini, orang itu menjadi sangat penasaran. Maka is pun segera menemui Rasulullah SAW dan menceritakan apa yang baru saja disaksikannya. “Itu adalah bantuan yang datang dari langit ketiga,” jelas Rasulullah SAW. Pada hari itu, kaum musyrikin yang terbunuh mencapai jumlah 70 orang, sedangkan yang tertawan 70 orang juga.

9. PERKATAAN YANGDAPAT MENGGETARKAN HATI
Dhammad, seorang Arab dari kabilah Azad Syanuah, suatu ketika datang ke kota Makkah. la adalah seorang ahli dalam hal mengobati orang yang terkena gangguan jin. Ketika kedatangannya didengar oleh kaum Quraisy, salah seorang di antara mereka berkata, “Sesungguhnya Muhammad terkena penyakit gila.” Ketika Dhammad berjumpa dengan Nabi, is berkata, “Hai Muhammad, aku adalah seorang ahli mengobati manusia yang terkena oleh gangguan makhluk halus sebangsa jin. Nah, apakah kamu mau kuobati agar penyakitmu sembuh?” “Segala puji bagi Allah. Hanya kepada-Nya kami memuji dan memohon pertolongan. Orang yang diberi jalan petunjuk tidak akan ada yang dapat menyesatkannya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah,” jawab Rasulullah SAW
“Ulangilah kalimat-kalimat yang telah engkau ucapkan tadi,”pinta Dhammad seperti sangat penasaran. Nabi pun menuruti permintaan Dhammad. Beliau mengulanginya sampai tiga kali. Setelah itu Dhammad sang dukun tersebut berkata, “Aku sering mendengar mantera yang dibaca oleh seorang dukun dan ahli sihir, juga puisi para penyair. Tetapi belumpernah aku mendengar kalimat-kalimat seperti yang baru saja engkau ucapkan. Kalimat-kalimat itu benar-benar begitu indah dan menggetarkan kalbu. Karena itu, sekarang ulurkanlah tanganmu, aku akan menyatakan din masuk Islam.”
10.KEDAHSYATAN LAFAZ “ALLAH”
Pada suatu waktu Rasulullah SAWmengadakan perjalanan dengan ditemani oleh Abubakar RA. Ketika itu jalanan masih sangat sepi. Selain mereka berdua, tak seorang pun yang tampak.
Setelah perjalanan yang ditempuh telah cukup jauh, di suatu tempat mereka menemukan sebuah gua. Keduanya lalu memasuki gua tersebut untuk beristirahat sekaligus menghindarkan diri dari kejaran para musuh. Setibanya di dalam gua, Abubakar segera mempersiapkan tempat tidur untuk Nabi, dan setelah itu is kembali ke luar dengan maksud berjaga-jaga. Tak lama kemudian, tampak seorang penggembala datang menghampiri. “Apakah kambingmu ada susunya?” tanya Abubakar. “Ya, ada,” sahut si penggembala. “Maukah Anda memerahnya untuk kami?” “Ya, aku bersedia.”
Sewaktu Abubakar mendinginkan air susu pemberian si penggembala, Nabi pun terbangun. “Minumlah susu ini, ya Rasulullah,” kata Abubakar. Nabi Muhammad segera meminum susu yang disodorkan Abubakar sampai puas. Setelah itu beliau bertanya, “Bukankah kita sudah waktunya berangkat?”
“Benar, ya Rasulullah,” jawab Abubakar. Maka keduanya kemudian bergegas meninggalkan tempat tersebut. Saat matahari telah agak condong, masih di tengah perjalanan, tiba-tiba tampak Suraqah mengikuti dari belakang dengan pedang terhunus. Waktu Abubakar memberitahukan hal itu, Nabi hanya berkata, “Jangan takut! Allah beserta kita!”
Mendengar kata “Allah” mendadak tubuh Suraqah tersungkur ke tanah. Musuh Islam yang hendak membunuh Nabi itu tubuhnya lemas tak bisa bergerak sama sekali. Seandainya saja Nabi Muhammad atau Abubakar bermaksud hendak membunuhnya, sudah pasti dapat melakukannya dengan sangat mudah. Namun Suraqah tak diapa-apakan oleh keduanya. Sesaat kemudian tanpa malu‑ malu Suraqah berkata, “Aku yakin bahwa kalian berdua telah berdoa sesuatu buatku. Sekarang tolong doakan agar aku diberi keselamatan. Aku berjanji tidak akan mengganggu kalian berdua.” Nabi memenuhi permohonan musuhnya yang tidak berdaya itu. Suraqah pun akhirnya diselamatkan Allah dari Suraqah kemudian buru-buru meninggalkan tempat itu. Setiap berjumpa dengan orang yang hendak membunuh Nabi, is selalu menghalanginya dengan mengatakan bahwa Rasulullah SAW tidak ada.

Sumber : http://lindratheroadbrothers.wordpress.com/2013/03/05/10-mukjizat-nabi-besar-muhammad-saw/

No comments:

Post a Comment