JATUHNYA PEMERINTAHAN ORDE BARU
Faktor-faktor yang menyebabkan pemerintahan Orde Baru harus mengakhiri
kekuasaannya sama persis dengan factor-faktor yang mendorong lahirnya
gerakan reformasi.Secara substansial,berakhirnya pemerintahan Orde Baru
lebih disebabkan oleh ketidak mampuan pemerintah dalm mengatasi
berbagai persoalan bangsa dan negara.
Sebab-sebab berakhirnya pemerintahan Orde Baru adalah terbatasnya
kemempuan pemerintah dalam mengatasi persoalan bangsa dan Negara yang
meliputi:
1. Krisis Moneter.
Ketika
krisis moneter melanda Negara-negara Asia Tenggara, maka Indonesia
merupakan salah satu Negara yang paling lemah kemampuannya untuk
mengatasi krisis itu.Ketidakmampuan Indonesia tersebut meliputi:
1. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika turun sampai titik terendah yaitu Rp 16.000 per dollar Amerika.
2. Lembaga perbangkan menngalami keterpurukan sehingga beberapa bank nasional harus dilikuidasi.
3. Harga barang-barang kebutuhan pokok meningkat sangat tinggi.
4. Dunia investasi mengalami kelemahan.
5. Daya beli masyarakat mengalami penurunan.
2. Krisis Ekonomi.
Krisis moneter membawa dampak yang sangat besar terhadap krisis ekonomi.Krisis ekonomi ditandai oleh beberapa indicator.
1. Lemahnya investasi sehingga dunia industry dan usaha mengalami keterpurukan akibat dari kekurangan modal.
2. Produktivitas dunia industry mengalami penurunan
3. Angka pengangguran sangat tinggi sehingga pendapatan dan daya beli masyarakat menjadi sangat rendah.
3. Krisis Politik
Sebagian besar masyarakat Indonesia tidak terlalu peduli terhadap
system politik yang dibangun oleh pemerintahan Orde Baru. Namun dalam
kenyataannya masyarakat tidak dapat dipisahkan dari kehidupan politik
yang dibangun pemerintahan Soeharto. Oleh karena itu,ketika harapan
masyarakat tidak dapat terpenuhi,maka muncul beberapa tuntutan agar
pemerintah lebih memperhatikan nasib masyarakat kecil.
Karena itulah terjadi krisis politik. Sementara, pemerintahan Orde
Baru sendiri tidak mampu mengatasi krisis politik yang berkembang. Oleh
karena itu, satu-satunya jawabannya adalah dengan menuntut Presiden
Soeharto untuk mengudurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden yang
dipandang sudah tidak mampu lagi menciptakan kondisi kehidupan yang
lebih baik sehingga perlu diganti.
4. Krisis Sosial
Demonstrasi-demonstrasi yang dipelopori para mahasiswa telah mendorong
terjadinya krisis sosial. Kerusuhan, kekacauan, pembakaran, dan
penjarahan merupakan fenomena yang terus terjadi di beberapa daerah. Di
samping itu, banyaknya pengangguran dan pemutusan hubungan kerja telah
menambah krisis sosial.
5. Kris Hukum
Kekuasaan kehakiman yang merdeka dari kekuasaan pemerintah belum dapat
direalisasikan. Bahkan dalam praktiknya, kekuasaan kehakiman menjadi
pelayan kepentingan para penguasa dan kroni-kroninya. Memang harus
diakui bahwa system peradilan pada masa Orde Baru tidak dapat dijadikan
barometer untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Keadaan itulah yang menambah
ketidak percayaan masyarakat tyerhadap pemerintahan Orde Baru.
Daftar Pustaka:
IPS SEJARAH untuk SMP/MTs semester 2 kelas IX, oleh: MATRA, penerbit Media Pressindo
https://www.facebook.com/komitepusatspbi/posts/(diambil tanggal 8 oktober 2013)
No comments:
Post a Comment